Kamis, 11 Juni 2015

MENGENAL PETANI JENITRI KEDIRI

Jenitri, adalah tumbuhan atau tanaman yang belum begitu dikenal oleh masyarakat luas, yang mempunyai beberapa kelebihan dibanding tanaman lainnya dan yang tumbuh subur di kediri.
Kelebihan tanaman Jenitri, selain mempunyai manfaat bagi lingkungan juga mempunyai nilai ekonomi yang lumayan tinggi, terutama buah atau bijinya yang ternyata menjadi salah satu komoditi export. Hal itu yang menjadikan tanaman Jenitri mulai diminati oleh masyarakat untuk dibudidayakan pada lahan-lahan pekarangan kediri blitar.
Hasil penjualan biji Jenitri telah mampu mengubah kondisi ekonomi orang-orang yang sebelumnya pas-pasan, kini setelah menjadi pembudidaya Jenitri mereka beromzet jutaan rupiah setiap kali panen dari beberapa puluh pohon Jenitri yang dirawatnya dengan tekun.


I. Mengenal Jenitri kediri

Jenitri/Ganitri/Rudraksha/Elaeocarpus ganitrus, adalah tumbuhan atau tanaman yang mempunyai ciri-ciri batang pohon dan cabang-cabangnya berkayu, dengan tinggi pohon sekitar 10-15 meter untuk Jenitri jenis lokal dan sekitar 4-6 meter untuk Jenitri jenis super setelah tanaman mencapai umur kurang lebih 4 tahun. tumbuhan ini banyak sekali tumbuh di daerah kediri timur
Pohon Jenitri dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, dari dataran rendah hingga lereng perbukitan. Pohon Jenitri yang tumbuh di tanah yang subur akan tumbuh dengan cepat dengan cabang dan daun yang rimbun.
Daun Jenitri mempunyai ujung agak runcing, bergerigi, tangkai daun sekitar 0.5 cm lebar daun sekitar 4 cm dan panjang hingga 16 cm, berwarna hijau ketika masih segar dan secara bertahap akan berubah menjadi hijau kemerahan hingga merah seluruhnya setelah daun menjadi tua dan kemudian gugur.
Bunga Jenitri bunga majemuk, bentuk malai, di ketiak daun, mempunyai tangkai 0,5 cm, daun kelopak bulat telur memanjang, agak runcing, warna hijau pucat atau kemerahan, dari luar berambut, daun mahkota warna kuning atau putih kehijauan.
Buah Jenitri pada umumnya mempunyai bentuk bulat bola, kulit buah halus warna hijau ketika masih muda dan biru tua ketika buah sudah tua. Besar kecilnya buah bervariasi, dengan diameter buah antara 0,5 cm hingga 2 cm. Bila kulit buah terkelupas, tampak biji Jenitri dengan batok yang bergerigi bagian luarnya, mempunyai relief seperti biji pepaya. Biji Jenitri yang sudah tua dan kering mempunyai batok sangat keras dan tahan untuk disimpan dalam waktu yang relatif lama.
II. Nilai Ekonomi.
Tanaman Jenitri, terutama buahnya yang sudah tua mempunyai nilai jual yang lumayan tinggi. Setelah buah dipetik dan diproses, hingga kulit buah mengelupas dan tinggal bulatan batok biji yang bersih dari kulit buah. Setelah biji dikeringkan, biji siap untuk dijual. Biji Jenitri yang berkualitas bagus, tidak hanya laku dijual di pasaran domestik tetapi juga untuk export.
Buah atau biji Jenitri diperlukan oleh kalangan industri bahan penyamak kulit dan bahan penelitian obat. Biji Jenitri juga digunakan untuk kelengkapan alat peribadatan umat, diantaranya sebagai alat hitung doa, tasbih (Islam), Rosario (Nasrani) dan Mala atau keperluan lainnya (Hindu).
Hasil produksi Jenitri Indonesia sebagian diexport ke India. Menurut sebuah sumber, biji Jenitri dari Indonesia yang masuk ke India mencapai nilai sekitar Rp 500 miliar per tahun.

Menurut pengalaman para pembudidaya Jenitri, sebatang pohon Jenitri yang terawat dengan baik bisa menghasilkan buah atau biji sekitar 5.000 hingga 6.000 butir pada panen perdana. Buah atau biji sejumlah itu terdiri dari klasifikasi nomor 1 hingga nomor 11, yang merupakan klasifikasi untuk menentukan harga dalam perdagangan biji Jenitri.

untuk info lebih lanjut hub
081252243000
085748043000

tersedia berbagai macam ukuran dan jenis jenitri asli dari kediri

5 komentar:

  1. Kalau beli biji jadi kiloan apa bisa kalau bisa mohon hubungi 081368740019

    BalasHapus
  2. Saya pelaku budidaya ginitri dgn bibit super,dari dukabumi jabar.bulan ini April 2019 udah mulai memanen.barang kali ada diantara sodara yg membutuhkan,hub wa 081381594734

    BalasHapus
  3. prospek genitri bagus,walau makin banyak yg budidaya tidak usah takut tidak laku,karena komoditi ini peminatnya akan terus bertambah.

    BalasHapus